Rabu, 19 Mei 2010

TUGAS KEWARGANEGARAAN

RANGKUMAN BAB II WAWASAN NUSANTARA

A. Latar Belakang

Kata wawasa berasal dari bahasa jawa yaitu wawas yang artinya memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga factor penentu utama yang harus di perhatikan oleh suatu bangsa, yaitu:

  1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup.
  2. Jiwa tekat dan semangat manusia atau rakyat.
  3. Lingkungan.

Didalam kehidupan bernegara diperlukan sebuah perekat agar suatu bangsa dapat tetap bersatu.

Suatu bangsa dalam memelihara kehidupan tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya yang didasarkan atas berbagai hubungan timbale balik antara lain idiologi, aspirasi, keadaan alam dan lain sebagainya.

Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa wawasa nasional. Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkunganya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi dan interelasi) serta pembangunannya dalam nernegara di tengah – tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.

B. Landasan Wawasan Nasional

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolotik yang dianut oleh Negara yang bersangkutan.

1. Paham – paham kekuasaan dapat terlihat pada

a. Machiavelli ( abad ke – 17)

b. Napoleon Bonaparte (abad ke – 18)

c. Jendral Clausewitz (abad ke – 18)

d. Fuerback dan Hegel (abad ke – 17)

e. Lenin (abad ke – 19)

f. Lucian W.Pye dan Sidney

2. Teori – teori geopolitik atau ilmu bumi politik

Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala – gejala politik dari aspek geografi. Teori ini di kemukakan oleh para sarjana seperti :

a. Federich Ratzel

b. Rudolf Kjellen

c. Karl Haushofer

d. Sir Halford Mackinder

e. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan

f. W.Mitchel, A. Seversky, Giulio Douhe, J. F. C. Fuller

g. Nicholas J. Spykman

C. Wawasan Nasional Indonesia

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai Negara Indonesia.

1. Paham kekuasaan Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspasionisme.

2. Geopolitik Indonesia

Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar Archipelago Concept yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

3. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

Latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari:

a. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila.

Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya pikir, sadar akan keberadaanya yang serba terhubung dengan sesama, lingkungan, alam semesta dan dengan Penciptanya. Dengan demikian nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia, termasuk dalam menggali dan mengembangkan Wawasan Nasional yang merupakan pancaran dari Pancasila.

b. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan.

Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territole Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), tetapi TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah sehingga pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam:

1. Zona Laut Teretorial (garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar keareal laut lepas )

2. Zona Landasan Kontinen ( dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen atau benua, kedalam lautnya kurang dari 150m)

3. Zona Ekonomi Eksklusif ( jalur laut selebar 200 mil laut kearah laut terbuka di ukur dari garis dasar)

c. Pemikiran berdasarkan aspek budaya

budaya atau kebudayaan secara etinologis adalah segala sesuatu yang di hasilkan oleh kekuatan budi manusia kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karya(budi, perasaan dan kehendak) cara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur – unsur yang sama :

Ø system religi dan upacara keagamaan sistem masyarakat serta organisasi kemasyarakatan.

Ø System pengetahuan

Ø bahasa

Ø keserasian

Ø system mata pencarian

Ø system teknologi dan peralatan

Berdasarkan ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi maupun konstelasi geografi, masyarakat Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relative rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat terdidik

d. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahaan

perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita – cita pada umumnya tumbuh dan berkembang akibat latar belakang sejarah.

Contoh :

Kerajaan sriwijaya dan maja pahit landasannya adalah menunjukkan kesatuan wilayah, meskipun belim tumbuh rasa kebangsaan namun sudah timbul semangat bernegara.

Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan juga menimbulkan semangat untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928).

D. Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah cara pandang bansa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam ( Prof. Dr. Wan Usman) sedangakn menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan.

E. Unsur – Unsur Wawasan Nusantara

a. Wadah (contour)

Wadah kehidupan bermasarakat bangsa dan Negara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragambudaya.

b. Isi (content)

Adalah aspirasi bangsa yang berkembang dimasarakat dan cita cita sertatujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan uud 1945.

c.Tata laku (conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :

tata laku batinah yaitu mencerminkan jiwa ,semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia

tata laku lahiriyah yaitu tercermin dalam tindakan ,perbuatan dan prilaku dan bangsa.

F. Hakekat Wawasan Nusantara

Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

G. Asas Wawasan Nusantara

Asas wasantara terdiri dari :

  • Kepentingan/tujuan yang sama.
  • Keadilan.
  • Kejujuran.
  • Solidaritas.
  • Kerja sama.
  • Kesetiaan terhadap kesepakatan.

Arah pandang wawasan nusantara meliputi :

1. Kedalam

Tujuan untuk menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

2. Keluar

Tujuan untuk menjaminkepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

H. Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyimpangan. Wawasan nusantara dalam paradikma nasional dapat di lihat dar hirarki paradikma nasional sebagai berikut :

  • Pancasila (dasar Negara) landasan idiil
  • UUD 45 (konstitusi Negara) landasan konstitusional
  • Wasantara(visi bangsa) landasan visional
  • Ketahanan nasional (konsepsi bangsa) landasan konsepsional
  • GBHN (kebijaksanaan dasar bangsa) landasan operasional

Fungsi wawasan nusantara adalah pedoman motifasi dorongan serta rambu – rambu dalam menentukan segala kebikjaksanaan, keputusan tindakan dan perbuatan.

Tutujuan wawasan nasional untuk menunjukkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia.

I. Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan wawasan nusantara haarus tercemin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindakan yang senangtiasa mendahulukan kepentingan Negara.

  1. Implementasi kehidupan politik

adalah menciptakan iklim penyelengaraan Negara yang sehat dan dinamis

  1. Implementasi kehidupan ekonomi

adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar – benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil

  1. Implementasi kehidupan sosial budaya

adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan

  1. implementasi dalam kehidupan pertahanan dan kemamanan

adalah menumbuhkan kecintaan pada tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI .

Sosialisasi wawasan nusantara

  1. menurut sifat atau penyampaian

a. langsung (ceramah, diskusi, tatap muka)

b. tidak langsung (media masa)

  1. menurut metode penyampaian

a. edukasi

b. komunikasi

c. integrasi

materi wawasan nusantara disesuaikan dengan tingkat dan macam – macam pendidikan serta

lingkungan tantangan implementasi wawasan nusantara

  1. Pemberdayaan masyarakat

pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktifitas dan partisipasi untuk mencapai tujuan nasional.

  1. Dunia tanpa batas

a. perkembangan IPTEK

mempengaruhi pola fakir, pola sikap, dan pola tindakan masyarakat dalam aspek kehidupan

b. Kenichi Omahe dalam bukunya “borderlees word”dan “the end of nation state” menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas –batas wilayah Negara dalam geografi dan politik masih relative tetap.

  1. Era baru kapitalisme

a. sloan dan zukere dalam bukunya “dictionary of conomics” menyatakan kapitalisme adalah suatu system ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam- macam barang dan kebebasan individu mengadakan perjanjian kepada pihak lain.

b. Lester thurow

Dalam bukunya “the future of capitalism”menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan.

  1. Kesadaran Warga Negara

a. pandangan Indonesia tentang hak dan kewajiban

manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama

b. kesadaran bela Negara

dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKn dan lain sebagainya.

Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Prospek implementasi wawasan nusantara

Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan sebagai berikut:

    1. Global Paradox menyatakan Negara harus mampu memberikan peranan sebesar – besarnya kepada rakyat
    2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografis relative tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas wilayah tersebut.
    3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakatserta antara Negara maju dan Negara berkrmbang.
    4. Building Win Win World (Henderson) menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerja sama.
    5. The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era barutimbul adanya peranan yang lebih besaar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat baru.

Keberhasilan Implementasi Wasantara

Diperlukan kesadaran WNI untuk :

1.Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dan Negara.

2.Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerllukan konssepsi wawasan nusantara sehingga dasar sebagagi warga Negara yang memiliki cara pandang.

Agar kedua hal dapat terwujud, diperlukan sosialisasi denagan program, terjadwal dan terarah.