Menwa dan Pramuka Bentrok di Unimed, 2 Orang Luka

Khairul Ikhwan - detikNews
Medan - Belasan anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Negeri Medan (Unimed) menyerang sekretariat Kwartir Cabang Pramuka Unimed, Senin (19/4/2010) siang. Akibatnya, dua anggota Pramuka hingga masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Martondi, Jl. Letda Sujono Medan.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, kedua korban masing-masing Abdul Khaliq (24) dan Ari Adrian (24). Abdul Khaliq, mengalami luka memar pada bagian dada dan pinggang akibat terkena pukulan toya. Sementara Ari, mengalami luka bocor pada bagian kepala akibat terkena lemparan batu dan luka memar pada bagian punggung akibat sabetan stik hoki.

Ketua Kwartir Cabang Pramuka Unimed, Agus Khoirul Umri mengatakan, penyerangan kesekretariatan Pramuka dipicu kemarahan anggota Menwa akibat salah seorang anggota Pramuka melintas melewati barisan saat Menwa menggelar apel siaga, Sabtu (17/4/2010) pagi.

"Merasa tersinggung, anggota Menwa siang harinya langsung menyerang sekretariatan Pramuka. Semua barang dan peralatan diobrak-abrik. Anggota Pramuka yang ada di dalam juga dipukul pakai toya dan stik hoki," kata Khoirul.

Sementara Wakil Komandan Menwa Unimed, Novendri Karokaro membantah anggotanya melakukan penyerangan ke sekretariat Pramuka yang berada satu dinding dengan markasnya. Menurut Karokaro, anggotanya marah karena usai apel siaga, anggota Pramuka yang ditegur sebelumnya, datang bersama sejumlah anggota Pramuka lainnya menggedor pintu markas Menwa dengan arogan.

"Kalau hanya arogan saja, mungkin anggota masih bisa menahan diri. Tapi kalau sudah mengeluarkan makian dan kata-kata kotor, semua anggota melawan dengan pengejaran," kata Karokaro.

Dipertegas Karokaro, anggota Menwa bukan sengaja menyerang, tapi mengejar anggoga Pramuka yang lari ke sekretariatannya. Karena bersembunyi di dalam ruangan, anggota mendobrak masuk.

"Dalam kasus ini, kami sudah minta maaf. Pihak rektorat Unimed juga telah berupaya mempertemukan Menwa dengan Pramuka membahas upaya perdamaian," kata Karakaro.